Postingan ini merupakan Part ke-4 dan sekaligus part terakhir saya menulis artikel ekspedisi saya ke puncak Gunung Semeru .
Untuk membaca part sebelumnya klik link dibawah ini
Cinta di Puncak Tertinggi pulau jawa part 1
Cinta di Puncak Tertinggi pulau jawa part 2
Cinta di Puncak Tertinggi pulau jawa part 3
Lanjutan Cerita pengalaman saya kali ini saya buat dengan judul berbeda karena menurut saya ini adalah Lanjutan cerita yang spesial bagi saya, Karena di akhir cerita inilah kecintaan saya kepada alam benar benar memuncak. Selamat membaca kuy. . . .
Mahameru Surga Pecandu Rindu
" Bagiku arti cinta yang kalian anggap hanya untuk sekadar memiliki itu hanya sebuah omong kosong.
Bagiku hanya ada satu arti dari kata Cinta
yaitu,
Saling memiliki Rindu. "
Sekitar satu setengah jam berada di Puncak Mahameru, seluruh pendaki yang ada disana terkaget kaget dengan ledakan yang terjadi dikawah gunung semeru, banyak yang langsung berdecak kagum melihat keindahan kawah tersebut saat mengeluarkan asap dan langsung mengabadikan moment tersebut, namun lucunya banyak juga yang ketakutan dan langsung berlarian turun, padahal ledakan tersebut biasa dijuluki dengan ledakan jonggring saloko yang menurut informasi saat briefing bahwa ledakan tersebut hanya semburan uap dari kawah gunung semeru . Saya tidak ingin ketinggalan dengan pendaki yang lain , beberapa photo saya ambil saat moment . Namun ada yang kurang rasanya, saya rasa Cindy sangat rugi tidak melihat keindahan jonggring saloko. Tidak terasa sudah 2 setengah jam kami berada di Puncak, masih kurang lama rasanya namun mau tidak mau kami harus turun kembali kebawah karena waktu sudah menunjukan jam 11 siang dimana sudah mencapai batas waktu untuk pendaki yang ada di atas untuk kembali turun Karena angin sudah berbalik arah dan sangat berbahaya untuk para pendaki. Dan juga Memang kami sudah sangat kehausan, kamipun bergegas turun dari puncak .
Kamipun turun, ternyata sangat mengasikan perjalanan kami saat turun dari puncak, rasanya seperti sedang berseluncur dari perosotan pasir Tertinggi dipulau jawa, meskipun kami harus sembari menutup muka kami dengan masker dan kacamata untuk melindungi bagian bagian tersebut terhirup ke paru paru ataupun masuk kedalam mata. Perjalan Summit tidak selama saat kami turun, jika saat summit kami membutuhkan waktu sekitar 7jam, saat turun kami hanya membutuhkan waktu sekitar 30menit saja .
Sesampainya ditempat mendirikan tenda saya dan rombongan di sambut kedua teman saya yang tidak ikut melakukan summit dan menunggu di tenda, kami disambut dengan beberapa makanan dan minuman yang mereka sediakan , saya langsung membersihkan wajah dan badan saya yang penuh dengan debu dan pasir dengan menggunakan air dan tisu .
Kami beristirahat hingga pukul 4 sore setelah turun dari puncak, setelah packing kami bergegas kembali ke camp area Ranu Kumbolo . Dan jujur saja aku berharap bahwa aku akan bertemu cindy lagi dan Cindy juga akan mendirikan tenda di Ranu Kumbolo hingga esok pagi .
Setelah selesai packing kami langsung berangkat meninggalkan camp area Kalimati menuju Ranu Kumbolo, tak disangka perjalanan terasa cepat. Kami hanya menghabiskan waktu 2jam untuk sampai di Ranu Kumbolo, kami langsung mendirikan tenda disana dan langsung membersihkan diri untuk melaksanakan sholat maghrib dan isya.
Harapan ku bertemu cindy ternyata gagal, sepertinya Setelah turun dari puncak mahameru, cindy dan kakanya langsung bergegas pulang . Dan kecewa kuungkap kembali dihati, karena inginku aku akan menikmati keindahan sunrise yang akan muncul di sela sela 2 bukit yang megah dan dipantulkan cahaya oleh danau yang indah esok pagi bersama Cindy, namun ternyata dia sudah pulang . Yah sudahlah setidaknya aku sudah mempunyai nomor whatsappnya untuk ku hubungi ketika aku sudah dirumah .
Sekitar jam 9 malam semua teman rombonganku sudah terlelap didalam tenda, sebenarnya akupun sudah hampir tidur hanya saja perutku terasa segera ingin memasang ranjau. Akupun keluar tenda untuk mencari wc umum yang ada di Ranu Kumbolo .
Hal yang paling unik aku temukan disini haha, bagaimana tidak . Aku menikmati BAB di dalam wc umun tanpa atap, saat aku menantap langit, ribuan bintang terlihat dengan jelas, meski keindahannya sedikit terganggu karena bau kotoran di wc tersebut hha . Setelah selesai aku langsung bergegas untuk tidur, karena esok hari aku harus bersiap untuk perjalanan pulang . Akupun tidur bersama rombongan ditenda kami.
Keesokan harinya sekitar pukul 04.30 WIT aku yang pertama bangun, aku tidak tega membangunkan teman temanku yang masih terlalap dengan nyamannya. Namun setelah aku membuka sleting pintu tenda, aku terdiam menatap kearah depan. Pandangan ini selebihnya mengalahkan perasaanku saat bertemu Cindy , bahkan berkali kali lebih indah dari seorang Cindy yang ku temui kemarin.
Bukan, aku tidak sedang terpaku menatap wanita lain. Mataku terhipnotis dengan pesona sunrise yang ku lihat setelah membuka tenda.
Akupun dengan semangat langsung membangunkan seluruh orang ditenda " mas mas mba , bangun bangun ada sunrise tuh bagus banget , aku seduhin kopi buat kalian ya? " . Ku bangunkan mereka dengan penuh semangat, jujur pemandangan ini Memang mampu mengalahkan moment saat pertama ku melihat cindy saat perjalanan ke puncak .
" ku tulis suratan ini untuk kalian yang masih memiliki hati. Meskipun tak kalian gunakan hati tersebut dengan sepenuhnya . "
" jangan rusak tempat bermain kami, jangan kotori tempat bermain kami, jangan kau ubah sedikitpun tempat bermain kami. Jika kalian tidak bisa ikut menjaga alam yang tuhan berikan pada negeri ini, setidaknya perlihatkan bahwa dirimu mensyukuri nikmat ini, dengan tidak merusak nikmat ini "
Tulisku dalam buku diary dalam jam jam terakhirku berada di tempat ini.
" Secangkir kopi terakhir hangatkan detik detik perpisahan antara kau dan aku. Belai lembut embun pagi darimu akan selalu teringat dalam sebuah kalbu. Ku ingin tuhan tahu bahwa rasa syukurku kucurahkan atas nikmat indah yang kau anugerahkan pada negeriku"
" kenangan ini mengantarkanku pada arti perjuangan yang sesungguhnya.
Jati diri, arti kerja sama team, cinta, rasa syukur kepada tuhan, pengalaman pertama, dan bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain aku dapatkan disini .
Andai Tuhan masih memberikan umur dan rezeki padaku, akan ku datangi setiao sudut anugerah Tuhan di Bumi Pertiwi ini. "
Sekian pengalamanku saat melakukan pendakian gunung semeru . . .
Bantu dukung blog ini untuk mengupdate ekspedisi ekspedisi selanjutnya dengan cara share blog ini . . .
Salam lestari. . . .