Awal Sebuah Perjalanan
Selasa, 15 agustus 2017 saya untuk pertama kalinya mendapat kesempatan untuk bisa melakukan pendakian ke puncak tertinggi pulau Jawa,segala sesuatunya telah saya persiapkan dengan teliti ,ingin cepat hari esok rasanya saya dengan begitu bersemangat.
Keesokan harinya saya pun pamit kepada kedua orang tua, untuk menuju tempat yang dituju saya memilih menggunakan kereta api, mengingat kota ku yang sangat jauh ke tempat tujuan, kota tempat tinggalku berada di Cianjur provinsi jawa barat sedangkan tempat yang dituju ada di ujung timur pulau jawa di kota malang lebih tepatnya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru(TNBTS).
Setelah 12jam menempuh perjalanan menggunakan keretapun tiba di stasiun kereta kota malang. Di sana saya bertemu rombongan yang sudah menunggu saya, kami pun melanjutkan perjalanan ke desa Tumpang tempat saya menyewa mobil untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Base Camp Ranu Pani . Sayangnya karena kami terlalu malam sampai ke desa tumpang tepatnya jam 10 malam ,kami kehabisan kuota untuk bisa melakukan pendakian ke gunung semeru esok hari . Tapi pemilik mobil yang kami sewa ternyata bisa menyediakan simaksi untuk rombongan saya , karena katanya dia punya orang dalam untuk bisa menyediakan SIMAKSI(surat ijin masuk kawasan konservasi). Akhirnya rombongan berangkat jam 12 malam menuju pos Ranu pani. Setelah beristirahat selama 3 jam di Base Camp Ranu Pani kami memulai pendakian ke gunung semeru. Pos demi pos kami lewati, hingga setelah perjalanan 5 jam kami sampai di Camp Area Ranu Kumbolo.
Arrrgh,,seketika saya ingin meneteskan air mata saat melihat keindahan danau Ranu Kumbolo tersebut,rasanya setelah keringat keluar dengan begitu banyaknya, setelah kaki terkilir begitu seringnya,setelah punggung mengangkut beban yang segitu beratnya, dan setelah mencapai tempat yang begitu indahnya , rasanya semua perjuangan itu terbayar lunas melihat dua bukit yang menbentuk hati dan terdapat sumber mata air Danau Ranu Kumbolo. Tidak ingin melanjutkan perjalanan rasanya
Saya pun segera mengeluarkan buku diary dan menuliskan kata kata indah di buku diary itu. Salah satu kalimat yang saya tulis kala itu " Begitu Hina nya kah kita hidup sebagai manusia ? Dengan bangganya kita meninggikan derajat kita sendiri dihadapan tuhan. kala kita menganggap diri kita adalah pemimpin di muka bumi dengan tanpa rasa bersalahnya kita memperlakukan bumi dengan sangat licik, dengan sesuka hati merusak alam, demi kepuasan perut yang sangat ditinggikan , tanpa menyadari dampak buruk kepada makhluk lain yang tuhan telah ciptakan . " selintas tangan ini menulis itu karena mirisnya hati melihat masih saja ada orang yang berani membuang sampah sampah yang sulit membusuk di tempat seindah itu . .
.... Klik disini untuk membaca part selanjutnya
Keesokan harinya saya pun pamit kepada kedua orang tua, untuk menuju tempat yang dituju saya memilih menggunakan kereta api, mengingat kota ku yang sangat jauh ke tempat tujuan, kota tempat tinggalku berada di Cianjur provinsi jawa barat sedangkan tempat yang dituju ada di ujung timur pulau jawa di kota malang lebih tepatnya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru(TNBTS).
Setelah 12jam menempuh perjalanan menggunakan keretapun tiba di stasiun kereta kota malang. Di sana saya bertemu rombongan yang sudah menunggu saya, kami pun melanjutkan perjalanan ke desa Tumpang tempat saya menyewa mobil untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Base Camp Ranu Pani . Sayangnya karena kami terlalu malam sampai ke desa tumpang tepatnya jam 10 malam ,kami kehabisan kuota untuk bisa melakukan pendakian ke gunung semeru esok hari . Tapi pemilik mobil yang kami sewa ternyata bisa menyediakan simaksi untuk rombongan saya , karena katanya dia punya orang dalam untuk bisa menyediakan SIMAKSI(surat ijin masuk kawasan konservasi). Akhirnya rombongan berangkat jam 12 malam menuju pos Ranu pani. Setelah beristirahat selama 3 jam di Base Camp Ranu Pani kami memulai pendakian ke gunung semeru. Pos demi pos kami lewati, hingga setelah perjalanan 5 jam kami sampai di Camp Area Ranu Kumbolo.
Arrrgh,,seketika saya ingin meneteskan air mata saat melihat keindahan danau Ranu Kumbolo tersebut,rasanya setelah keringat keluar dengan begitu banyaknya, setelah kaki terkilir begitu seringnya,setelah punggung mengangkut beban yang segitu beratnya, dan setelah mencapai tempat yang begitu indahnya , rasanya semua perjuangan itu terbayar lunas melihat dua bukit yang menbentuk hati dan terdapat sumber mata air Danau Ranu Kumbolo. Tidak ingin melanjutkan perjalanan rasanya
Saya pun segera mengeluarkan buku diary dan menuliskan kata kata indah di buku diary itu. Salah satu kalimat yang saya tulis kala itu " Begitu Hina nya kah kita hidup sebagai manusia ? Dengan bangganya kita meninggikan derajat kita sendiri dihadapan tuhan. kala kita menganggap diri kita adalah pemimpin di muka bumi dengan tanpa rasa bersalahnya kita memperlakukan bumi dengan sangat licik, dengan sesuka hati merusak alam, demi kepuasan perut yang sangat ditinggikan , tanpa menyadari dampak buruk kepada makhluk lain yang tuhan telah ciptakan . " selintas tangan ini menulis itu karena mirisnya hati melihat masih saja ada orang yang berani membuang sampah sampah yang sulit membusuk di tempat seindah itu . .
.... Klik disini untuk membaca part selanjutnya
Ahhhh oje ❤
ReplyDeleteHai❤️
DeleteAhhhh oje ❤
ReplyDeleteEh wid😂❤️
Delete