Pages - Menu

Saturday, 2 December 2017

Politik Uang Dibalik Pesona Gunung Kencana

                         


                                         


  



                                POLITIK UANG DIBALIK PESONA GUNUNG KENCANA


    Bicara soal gunung di daerah cianjur ,ada 1 gunung yang bisa anda kunjungi untuk sekadar kemah ceria bersama keluarga atau teman teman anda . Gunung ini mungkin tidak terlalu sulit dihadapi ,hanya saja perjalanan nya untuk sampai ke pos pertama lumayan panjang, anda harus  melewati perkebunan teh sepanjang kurang lebih 1,5 km untuk bisa sampai ke pos pertama . Gunung ini bernama Gunung Kencana , dengan ketinggian sekitar 1.802 MDPL mata kita sudah bisa dimanjakan dengan pemandangan kota cipanas dan sekitarnya dari ketinggian . Dari atas puncak kencana ini pula kita dapat melihat dengan jelas (jika cerah) pemendangan Gunung Gede Pangrango yang berdiri tegak kokoh dan terpercaya *wkwk , yup kita bisa melihat kemegahan Gede dan pangrango dari sisi yang berbeda , bisa dilihat dari photo berikut .




  bagaimana ? indah bukan? tidak kalah dari gunung gunung di jawa barat yang lainnya .

Saya rekomendasikan gunung ini untuk para pecinta alam yang tidak mau terlalu capek mendaki gunung tetapi pengen dapet view yang bagus .

       Namun dibalik keindahan Gunung Kencana yang saya sebutkan tadi ada hal yang mengganjal dihati saya ketika pertama kali saya melakukan pendakian kesana, dikarenakan area pegunungan kencana ini belum di kelola langsung oleh pemerintah menjadikan banyak para pemungut pungli
meraja lela disini.

          Awal kisah saya bersama 25 orang teman teman saya  sudah berencana melakukan pendakian pada bulan september 2017 , minggu pertengahan kami mulai melakukan pendakian tepatnya di hari sabtu . kami berangkat menggunakan truk untuk memulai perjalanan melalui jalur telaga warna pada saat itu , baru saja turun di gerbang menuju telaga kami di tahan oleh seorang bapak bapak yang mengaku sebagai pegawai pengelola area gunung kencana , kami dimintai Rp 20.000,00/orang sebagai tiket masuk kawasan gunung kencana . Saya sendiri sudah curiga bahwa itu merupakan pungli , namun karena tidak ingin masalah memanjang kami pun membayar dan meminta nomor handphone bapa itu untuk berjaga jaga, lalu kami memulai kembali perjalanan .

        Sekitar 1 jam perjalanan menyusuri perkebunan teh kami menemukan perkampungan warga , dan kami beristirahat sekiranya 15/20 menit , lalu sekitar 20 menit dari sana kami menemukan tempat dimana pengunjung yang membawa kendaraan harus menitipkan kendaraanya disana dan membayar sebesar Rp20.000,00 untuk 2hari . untung saja kami tidak membawa kendaraan untuk sampai kesana .       Puncak keheranan saya saat kami sampai di pos pertama kami kembali dimintai biaya tiket masuk gunung kencana dengan biaya yang sama , kami berdebat cukup panjang disitu , salah satu teman saya langsung menelpon bapak bapak yang menagih uang kepada kami sewaktu awal keberangkatan , di telpon berulang kali tak kunjung di angkat . karena tidak ingin perjalanan kami gagal akhirnya kami kembali membayar dengan negosiasi harga tiket, akhirnya kami hanya dimintai Rp15.000,00/orang saat itu . total yang kami bayar Rp40.000.00 , apalagi jika membawa kendaraan bisa sampai harga Rp60.000.00 padahal menurut informasi dari warga biaya masuk kesana sebenarnya tidak lebih dari Rp 20.000.00 .

         Sejenak saya bersama rombongan melupakan masalah tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan start pos 1 melewati tanjakan sambalado  yang begitu curam dan licin , hanya butuh waktu 30 menit dari pos 1 untuk bisa mencapai puncak .

         Ya beginilah jika suatu kawasan wisata tidak diperhatikan oleh pemerintah , hasilnya banyak pungli berkeliaran . bahkan ketika suatu kawasan sudah dikelola oleh pemerintah sendiri masih saja banyak oknum yang melakukan pungutan liar , mungkin memang tipikal orang indonesia yang harus diubah, banyak suara masyarakat indonesia yang menuduh pemerintah melakukan korup tetapi mereka sendiri secara sadar melakukan korupsi . Bagaimana Negeri ini bisa maju jika masyarakatnya saja secara terang terangan melakukan kegiatan korup,pungli,dsb .


                                  ~ salam lestari ~
Politik Uang Dibalik Pesona Gunung Kencana

note : " saya menulis ini berdasarkan apa yang saya alami, jika semisal ada yang menganggap bahwa tulisan saya bermaksud lain (menuduh,fitnah,dsb) mohon maaf saya ucapkan , tapi dengan penuh kesadaran sebagai penulis saya memang benar benar melihat ada indikasi pungli di daerah yang saya sebutkan "

1 comment: